BUDHE MUJIRAH NYINYIRI PEMILU

Menurut Budhe Mujirah kata pemilu punya kata dasar pilu
jadi pemilu artinya orang yang bikin sesamanya pilu
Namun, pemalu artinya bukan orang yang bikin sesamanya malu
Melainkan orang yang takut jadi jurkam atau semacamnya
Bisa juga berarti orang yang pekerjaannya memukul dengan palu
Maka Budhe pun bertanya-tanya:
Mungkin pemilu juga berarti orang yang didera perasaan pilu
Lihatlah orang yang malu-malu membawa palu dengan wajah pilu
di pinggir jalan memasang gambar parpol dan caleg incaran Bawaslu

Penghujung Februari 2019
Dari antologi puisi Sang Penjaga (Penerbit Bawaslu Purworejo 2019)


BUDHE MUJIRAH NYINYIRI DEMOKRASI

Budhe Mujirah sekolah cuma sampai kelas 2 SMP
oleh Simbah disuruh jualan daging sapi di Kuta Gedhe
tapi tahun 1957 memang tidak banyak perempuan lulus SD
Dia masih hafal semua nama gurunya juga alamatnya
Kusimpulkan dia suka sekolah dan berhenti karena terpaksa
Sambil menunggu pembeli sering kulihat dia tekun membaca
Pernah kulirik bukunya Apologia dengan gambar filsuf tua
Pasti pinjam Mas Pras yang tengah kuliah di Jogja
Maka aku tak heran jika dia kerap bertanya-tanya:
“Socrates, orang pintar zaman baheula, mencurigai demokrasi
Kita di zaman milenia ini berpuas diri menyudahi mencari
memaklumi kekuasaan yang cuma ditentukan banyaknya teman
Ingatlah, bukan pada sekelompok orang wahyu diturunkan
melainkan pada pribadi-pribadi, si A atau si B.”
Aku memilih untuk tak mendebat Budhe
yang kadang memang terlalu pede


Penghujung Februari 2019

Dari antologi puisi Sang Penjaga (Penerbit Bawaslu Purworejo 2019)

Dasamuka English Version


Novel Dasamuka versi Inggris sudah terpajang di toko buku di Amerika. Bagi yang berminat membaca/memiliki versi Inggrisnya bisa kontak langsung ke penerbitnya (silakan kunjungi situs Dalang Publishing dan hubungi pengelolanya). Atau dapat menghubungi kontak pengelola blog ini (harga novel Rp 76.500,- belum termasuk ongkos kirim). Jangan sampai kehabisan karna stok terbatas.

Peluncuran Novel Sejarah Dasamuka

Penerbit Ombak & Universitas Muhammadiyah Purworejo
menyelenggarakan
Peluncuran Novel Sejarah Dasamuka
karya Junaedi Setiyono

Pemaparan buku oleh penulisnya
dan Soekoso DM pemerhati sastra dan budaya Jawa


Hari Minggu, 14 Mei 2017 -jam 10.00 - selesai
Ruang Seminar Universitas Muhammadiyah Purworejo
Jalan KHA Dahlan 3 Purworejo, Jawa Tengah
Pemenang Unggulan Sayembara Menulis Novel Dewan Kesenian Jakarta 2012
Penerbit Ombak & Universitas Muhammadiyah Purworejo
Terjemahan bahasa Inggris oleh Maya Denisa Saputra - Dalang Publishing 2017

TERBUKA UNTUK UMUM - TIDAK DIPUNGUT BIAYA
DISEDIAKAN MAKANAN RINGAN
TERSEDIA BUKU BAGI YANG BERMINAT MEMBELINYA 

SUATU HARI DI RUMAH BERSALIN

Lelaki itu meluncur masuk ke halaman rumah bersalin yang berkerikil dengan sepeda bobroknya. Napasnya masih ngos-ngosan akibat tenaga pas-pasan yang baru saja diempos. Keringat berlelehan di sekujur tubuh melekatkan baju dekil pada punggungnya yang  melengkung.
Tak ada seorang pun mendengar suara hiruk yang ditimbulkan oleh kendornya hampir semua mur-baut yang merangkai kendaraannya. Setelah dengan sewenang-wenang melemparkan pit rongsoknya, lelaki itu berdiri menghadap dinding rumah bersalin. Kemudian ia celingukan gundah. Kesendirian itu membuatnya gelisah. Matanya yang nyalang dan tegang mencari-cari pintu masuk. Sialnya semuanya rapat terkunci. Ia tersuruk-suruk mencari pintu atau apa saja yang sekiranya bisa memberi jalan untuk menerobos ke dalam.

PERIBAHASA DAN BANGSA



Kau minta kuterjemahkan peribahasa-peribahasa yang ada di negeriku
karena kau begitu percaya dari peribahasa itulah watak bangsa bertahta
suatu tempat yang bisa cukup lantang digambar dipetakan

Karena kaupercaya bahwa manusia itu membawa kebaikan
yang dituangkan via kata-katanya yang dibawa dari generasi ke generasi
dan peribahasa sudah begitu tabah dan sabar mewadahinya

Mengapa tidak kita kupas kulit dan amati daging buah peribahasa
selanjutnya kita ambil bijinya untuk kita tebar tumbuhkan?

(sebagai kebanggaan di Columbus ini
biji buckeye pun tidak di sembarang tempat didapati)

Columbus, awal Desember 2013.

DARI MALINOWSKI SAMPAI FORD COPPOLA


Tampaknya kau tak terlalu percaya dengan presentasi yang begitu
mengandalkan power point atau pun pernik-pernik lainnya
Kau tampak begitu percaya dengan spontanitas dan improvisasi
dan masih saja kaugunakan papan tulis dan kapur yang ada di pojok sana

Kau kembali menarikku ke arah Malinowski yang begitu tekun meneliti
di belantara Papua New Guinea juga pada Mead tentang Samoa
Betapa begitulah mestinya Amerika: tidak hanya ribut soal American football
dan baseball dan basket ball
(memang terbaca di mana-mana: sport is life, the rest is just details....)
Intelektual Amerika mesti keluar dari zona amannya menuju tantangan

Banalitas memang merasuki siapa saja
tidak seharusnya hiburan identik dengan kekonyolan-kekonyolan
karena dari seni yang menghibur kebijaksanaan bisa tumbuh subur
Lalu kau bicara tentang the Conversation-nya Ford Coppola

(di sepanjang kali Olentangy gagak-gagak berkaok-kaok! Ah, air beriak....
Adakah kedalaman?)

Columbus, awal Desember 2013.