Purnama ataukah fajar
saat genting kaca diseraki binar
saat penantian makin berdebar
saat asa hampir menggelepar
mentari ataukah rembulan
yang disembunyikan pepohonan
yang diselimuti rimbunnya kelam
yang disergap berbagai kenyataan
silau rasa ataukah redupi diri
nikmat simak keheningan ini
nikmat hirup wangi kweni
nikmat pemerhati tak peduli
saat yang nikmat
yang nikmat hanya sesaat
nikmat sesaat hidup waspada
nikmat abadi mati terpuji
1988
Dari antologi puisi “Riak
Bogowonto” 1988