Gagak melayang selinapi kemboja
riuh mengolok lalu hinggap
nasihati
nisan-maesan dengarkan enggan
bahkan sebagian meradang bilang
: dulu ulama pun aku persetankan
sedang kau cuma gagak kelaparan!
1994
Dari antologi puisi
“Syair-Syair 15” 1994